Cara Mengatasi Turn Over Karyawan Yang Tinggi

Dampak Turnover karyawan bagi Perusahaan

Turnover karyawan yang tinggi, yaitu tingkat pergantian karyawan yang sering atau cepat, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada sebuah perusahaan. Beberapa dampak ini termasuk:

Penulis: Kristianus Rianto

Hidup adalah sebuah perjalanan. Jika di malam hari, aku tidak perlu menggunakan lampu yang jarak pancar sinarnya sampai ke tempat tujuan. Tetapi, aku hanya membutuhkan lampu yang jarak pancar sinarnya cukup 5 sampai sepuluh meter ke depan. Karena aku yakin, karena kasihNya, Allah tetap menjaga dan menuntun aku sampai ke tempat tujuanku. Lihat semua pos milik Kristianus Rianto

Tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis tidak terbatas pada menghasilkan produk yang menarik dan berkualitas. Kamu juga harus berupaya mengurangi tingginya angka turnover karyawan yang biasa terjadi dalam industri ritel dan Food and Beverages (F&B). Lantas, bagaimana cara mengatasi turnover karyawan agar kamu bisa mempunyai staf yang loyal dalam bisnismu?

Simak artikel ini untuk memahami tentang turnover karyawan, dampaknya bagi kelangsungan bisnis dan strategi terbaik dalam mengatasinya!

Kurangnya Motivasi Kerja

Penyebab terjadinya turn over karyawan yang pertama adalah kurangnya motivasi kerja. Tidak sedikit karyawan yang berpikir bahwa tujuan atau motivasi kerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup. Padahal, pekerjaan atau karier memiliki arti yang lebih luas, yaitu sebagai identitas, bahkan tujuan hidup. Masalahnya, tidak semua orang bisa bekerja sesuai dengan passion yang dimiliki. Banyak yang berakhir menjadi karyawan dan bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut tentu mengakibatkan kurangnya motivasi kerja karena pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan yang dilakukan.

Ajak Karyawan untuk Berkembang

Berikan kesempatan kepada karyawan untuk terlibat dalam proyek-proyek menarik, pelatihan tambahan, atau tugas-tugas yang lebih menantang.

Strategi ini akan membuat karyawan merasa dihargai serta memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk berkontribusi lebih banyak di tempat kerja mereka.

Apa itu Turnover Karyawan?

Turnover karyawan merujuk pada jumlah total karyawan yang meninggalkan tempat kerja dalam periode waktu tertentu, baik karyawan yang keluar secara sukarela maupun karyawan yang dipecat atau diberhentikan.

Perlu dipahami bahwa turnover berbeda dengan attrition. Ketika menghitung attrition, kamu tidak menghitung angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau pemecatan.

Tingkat turnover harus dilihat dalam konteks karena setiap industri memiliki kasus yang berbeda. Contohnya, industri perhotelan dan ritel yang biasanya memiliki tingkat perputaran karyawan yang lebih tinggi daripada industri lainnya.

Setiap tempat kerja harus membandingkan tingkat turnover karyawan dengan bisnis lainnya yang berada dalam industri yang sama untuk mendapatkan gambaran mengenai sejauh mana tempat kerja tersebut bisa mempertahankan karyawannya.

Contohnya adalah bisnis restoran. Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) di restoran menghadapi berbagai tantangan, termasuk mengelola karyawan yang pertama kali bekerja, karyawan part-time, karyawan musiman (seasoned worker), dan karyawan pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Selain itu, mobilitas karier di restoran sering terjadi dengan pindah ke tempat kerja baru. Tidak heran jika turnover karyawan di restoran dinilai tinggi karena berbagai alasan tersebut.

Namun, restoran tersebut tetap bisa mengembangkan rencana SDM yang solid untuk mengurangi tingkat turnover dan meningkatkan semangat dan kerja sama tim yang semuanya akan berdampak positif pada pengalaman pelanggan (customer experience).

Umumnya, tingkat turnover yang tinggi menandakan adanya masalah, seperti metode rekrutmen, budaya kerja, struktur kompensasi dan tunjangan, manajer kepemimpinan, pelatihan, jalur karier, serta berbagai faktor lainnya.

Baca juga: Employee Retention: Pengertian & Strategi Meningkatkan

Berinvestasi pada Karyawan

Walau sudah mendapatkan gaji, karyawan juga ingin tahu bahwa mereka adalah aset berharga yang menjadi bagian dari perusahaan. Tidak hanya membuat karyawan berperan aktif dalam bekerja dan berorganisasi, penting untuk melakukan investasi pada karyawan dengan memberikan feedback positif, pelatihan, hingga promosi.

Turn over karyawan adalah proses perputaran masuk dan keluarnya karyawan dalam suatu perusahaan, baik secara sukarela maupun tidak. Walau turn over karyawan adalah proses alami dan lazim terjadi pada perusahaan, penting untuk selalu menjaga agar tingkat turn over tetap rendah. Dengan demikian, perusahaan perlu mengetahui dan mempelajari penyebab terjadinya turn over karyawan, serta cara mengatasi turn over karyawan yang tinggi.

Setelah memahami informasi seputar turn over karyawan, sebagai pemilik bisnis atau perusahaan, temukan juga informasi lainnya di sini. Saat membangun dan menjalankan bisnis, pilih aplikasi yang dapat mendukung kelancaran prosesnya, seperti majoo. Dengan berlangganan majoo, kamu bisa memanfaatkan fitur yang ditawarkan untuk mendukung kemajuan bisnismu. Tidak perlu khawatir, majoo selalu setia menemani langkahmu dalam bekerja dan membangun bisnis, terutama untuk urusan partner pembayaran. Tunggu apa lagi? Yuk, berlangganan sekarang!

Sumber Gambar: Freepik.com

Cara Menghitung Turn Over Karyawan Perbulan

Bisnis.com, JAKARTA – Platform management talent Ekrutes.id menilai bahwa fenomena turn over atau perputaran keluar dan masuknya karyawan di sebuah perusahaan terjadi karena tidak cocoknya hubungan antara atasan dengan pegawai.

CEO of Ekrutes.id Hartono Chandra mengatakan bahwa hal ini biasanya berkaitan dengan kepribadian seseorang. Lantaran, lanjut dia proyeksi dimana dan posisi apa sebaiknya seorang calon karyawan ditempatkan sulit untuk terdeteksi.

“Psikotes adalah langkah awal yang penting bagi perusahaan atau HR untuk lebih mengenal kandidat. Banyaknya turn over pegawai yang terjadi di perusahaan saat ini karena ada ketidakcocokan antara atasan dengan bawahan, atau dengan sesama rekan kerja,” katanya melalui rilisnya, Sabtu (4/3/2023).

Lebih lanjut, Hartono meyakini proses seleksi setidaknya akan mengurangi terjadinya turn over pegawai yang tinggi, karena mereka sudah diketahui proyeksi posisi dan pekerjaan yang sesuai.

Apalagi, dia melanjutkan bahwa proses rekrutmen dengan psikotes memang selama ini menjadi kendala sejumlah perusahaan, karena keterbatasan waktu dan biaya. Pasalnya saat melakukan psikotes luring, dibutuhkan waktu cukup lama untuk menunggu hasil psikotes.

Melihat fenomena itu dia mengatakan bahwa perusahaan saat ini tengah berfokus pada pengembangan alat asesmen seperti psikotes daring meluncurkan fitur baru untuk mengefisiensi proses rekrutmen pegawai hingga 70 persen.

Dia melanjutkan, fitur yang dimaksud tes IQ WMS yang diyakininya dapat membantu proses rekrutmen pegawai perusahaan bisa dilakukan jauh lebih efisien dengan menyiapkan layanan screening psikotes online.

Apalagi, dia melanjutkan tes tersebut dapat mengetahui potensi seseorang dan membantu memberikan rekomendasi pekerjaan atau karir yang sesuai dengan potensi yang dimiliki, sebab tes intelegensi ini sudah disesuaikan dengan demografi dan kebudayaan di Indonesia.

Selain itu, perusahaan juga memiliki fitur Ekrubox, sistem kecerdasan buatan yang bisa memberikan rekomendasi talent berdasarkan hasil psikotes dan memberikan rekomendasi posisi yang sesuai. Sehingga diharapkan perusahaan bisa mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas.

0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Turn over is a verbal phrase. Turnover is a closed compound word. We will examine the meaning of the terms turn over and turnover, their etymologies, and some examples of their use in a sentence or two.

Turn over means to flip something upside down, to start a combustion engine, to consider an idea or book slowly, or to give possession of something to someone else. Turn over is a verbal phrase; related phrases are turns over, turned over, turning over.

Turnover may mean the amount of money a business takes in over a short period of time; the rate at which employees join a company and leave a company; the rate at which inventory is sold and replaced; the relinquishment of the ball during a game; or a small pie with crust that is folded in half. The word turnover is a closed compound word that came into use in the mid-1600s. The plural of turnover is turnovers.

Beaufort County Council members want to turn over intersection project to Bluffton (Bluffton Today)

Turn over a rock and you’ll find it teeming with family secrets: incest, murder, madness. (Publishers Weekly)

The turnover on Detroit’s council marks the most the city has seen since five new members were elected amid Detroit’s bankruptcy in 2013. (Detroit News)

Finish it up with a delicious, chocolate cupcake, or one of their many other baked goods: baklava, caramel brownie square, apple turnover, tiramisu, and plenty more. (Norwich Bulletin)

Check out some others we covered:

Turn Over Interval (TOI) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati, yaitu dari setelah terisi sampai ke saat terisi berikutnya. Turn Over Interval (TOI) ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong/tidak terisi yaitu pada kisaran 1-3 hari.

Beban Kerja Lebih Tinggi daripada Gaji

Selanjutnya, penyebab turn over karyawan yang ketiga adalah gaji yang tidak sepadan dengan beban kerja. Membayar karyawan sesuai dengan keahlian atau skill yang dimiliki adalah cara perusahaan untuk menunjukkan penghargaan. Beban kerja yang lebih tinggi daripada gaji tentu membuat karyawan merasa tidak adil dan terbebani. Dengan demikian, penting bagi perusahaan untuk memberikan gaji yang sepadan, menaikkan gaji sesuai peraturan yang berlaku, dan memberikan bonus untuk karyawan yang layak mendapatkannya.

Rumus Turn Over Interval (TOI) :

Keterangan : A      = rata-rata tempat tidur yang siap pakai (average of available beds) O      = BOR (Bed Occupancy Rate) Per  = Periode D     = Discharge

Keterangan : Kapasitas   = Tempat tidur yang digunakan BOR              = Bed Occupancy Rate TT                 = Tempat tidur Per                = Periode D                   = Discharge

Keterangan : TT    = Tempat tidur Per   = Periode HP    = Hari Perawatan (jumlah pasien dirawat dalam periode tertentu) D      = Discharge

https://www.hakayuci.com/2015/10/rumus-bor-avlos-toi-bto-gdr-ndr-indikator-pelayanan-rawat-inap.html

Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011

Soejadi, DHHSA, Jakarta, 1985, Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit Grafik Barber-Johnson Sebagai Salah Satu Indikator

Tidak Ragu Memberikan Apresiasi dan Feedback

Memberikan apresiasi dan feedback yang konstruktif kepada karyawan merupakan langkah penting untuk menjaga motivasi dan kepuasan mereka. Sering kali, kurangnya pengakuan dan umpan balik yang jelas membuat karyawan merasa kurang dihargai.

Jadi, jangan ragu untuk memberikan pujian, penghargaan, dan masukan yang berguna agar memperkuat ikatan antara karyawan dan tempat kerjanya.

Kamu juga bisa menggunakan fitur EngageAny dari StaffAny sebagai cara untuk tracking pencapaian yang telah dilakukan oleh karyawanmu, seperti masuk kerja tepat waktu atau menyelesaikan pekerjaan dalam durasi tertentu. Karyawan pun merasa semangat karena mereka bisa melihat progres mereka dalam mencapai prestasinya.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Lingkungan Kerja Toxic

Cara Mengatasi Turn Over Karyawan yang Tinggi

Setelah memahami cara menghitung turn over karyawan, saatnya ketahui cara mengatasi turn over karyawan yang tinggi berikut ini: